Skip to main content

Gereja Diam Umat Tuhan Di Ujung Kepunahan.

Umat Tuhan di Papua Semakin Darurat  Kemiskinan, Penindasan, Pengejaran, Intimidasi Sampai pada Kelenyapan Hidup. Umat Tuhan Yang butah Melawan datangnya Penindasan, Kemiskinan, Penjajahan Yang Selalu Mengharapkan, Menanti Mukjizat dari Tuhan. Umat Tuhan Telah Menelan Kasih Yang Sabar " Jika Ditampar Pipi kanan Berikanlah Pipi kiri Mu" jika Lahan Dan Hutan Mu Direbut Berikan Juga Sanak Saudara Agar Habislah Kehidupan Umat Orang Papua,
Masalah Keselamatan  Melalui Injil Yang Hidup dan Percaya Kepada Allah Melalui Yesus Kristus Adalah Sudah Diselesaikan Oleh Yesus Sendiri yaitu ; Yesus yang disebut anak Allah Yang dikirim untuk Menyelamatkan Umat dibumi Sekaligus Memberitakan Kepada Umat Manusia Bahwa Injil Tuhan Adalah Jalan Dan Kebenaran Yang Hidup Kekal.
Kisah Yesus atau Perjuangan Yesus Telah Selesai, Melawan Para Penjajah di Kerajaan zaman itu dan Telah Selesai Juga Kabar baik itu sampai Pada Ujung Bumi, kenyataannya Kita dapat Melihat Dipelosok Manapun Terdapat Rumah Tuhan Atau Gereja Yang didirikan Oleh Umat Tuhan. Khususnya Umat Tuhan di Papua Sudah Percaya bahwa " Yesus adalah Anak Allah Yang tunggal dan Akan datang Kedua kali Untuk Menyemput Umatnya"
Bisa kita buktikan bahwa Umat Tuhan  Di Papua Memiliki Kasih yang Tinggi dalam hal Mengasihi Sesama Umat Manusia dan Juga dapat kita lihat dimana-mana Orang Papua Merayakan Dan Mengingat Kelahiran Yesus, Karena Umat Tuhan di Papua telah Percaya Bahwa Yesus Adalah Tuhan dan akan datang kedua kalinya untuk Ke Sorga.
 Pandangan  Terhadap Perjuangan  Yesus DAN Apa yang Gereja Lakukan Hari ini
a. Perjuangan Yesus.
Yesus datang Ke bumi 2000 Tahun lalu Lahir Dari Seorang Perempuan Perawan Namanya Maria yang  Baru bertunangan Dengan Seorang Petani yaitu Yusuf [Tukan Kayu], ALLAH Menitipkan Anaknya Melalui Maria Di Lahirkan  di Betlehem [ rumah Roti]
Saya sangat tertarik Khotbah Salah Satu Ibu Hamba Tuhan Dari Papua Yang Juga Dosen Tidak disebutkan Namanya Pernah Khotbah di Saat Perayaan HARI NATAL IMMAPA BALI  2017
 Hamba Tuhan itu Menyelaskan Arti Dari Betlehem katanya; Betlehem adalah Kota dimana Tempat Pembuangan Orang-Orag mati Atau juga Tempat Dimana Dikumpulkan Budak-budak Kerajaan Roma Guna Bekerja  Paksa dan Membuat Roti demi Menghidupi Kerajaan Zaman itu . Lanjut Penyelasannya Hamba Tuhan  bahwa Zaman Kerajaan saat itu, Di kota Betlehem adalah Kota Paling banyak Mengalami Pelanggaran HAM, Maka Allah Mengirimkan Anaknya untuk Lahir di Betlehem Untuk Melawan Para penguasa Saat Itu. Dan Seorang Hamba Tuhan Itu Mencontohkan Betlehem itu Sama seperti yang Terjadi Saat Ini di Tanah Papua.

Dengan Adanya Khotbah tersebut Pandangan Dari sisi Aktifis Terhadap perjuangan Yesus Adalah Suatu Perjuangan Revolusioner yang dapat Membebaskan Umat dari Ketertindasan, Kemiskinan, Dan Penjajahan. Oleh karena Perjuangan Yesus Bersama 12 Muridnya Berkeliling dari Yudea Sampai di Samari diikuti Oleh Massa Umat Atau Rakyat Yang Besar  sampai pada Penangkapan Yesus.
Rakyat atau Umat tidak diam atas Penangkapan Yesus, Rakyat Tetap mengikuti Dengan Massa yang Besar dan sampai Pada Penyaliban. Beberapa Menit Atau beberapa jam Kemudian terjadilah Gempa Bumi di Seluruh Kota Yudea Dan Bait Sucipun terbelah menjadi dua, itu Adalah simbol bahwa Kekristenan Umat Manusia Telah Merdeka atau telah terjadi Revolusi Kekristenan dengan adanya itu, Dapat memberitakan kabar baik itu Dimana-mana sampai disini Papua.
b.Apa Yang Gereja Lakukan Hari ini?
Setelah Perjuangan Yesus Selesai Dedominasi Gereja- Gereja mulai Bermunculan dan Berkembang dimana-mana Melebarkan Sayapnya, Melebarkan Jaringannya Dari pusat Bumi sampai disini Papua, Pembangunan Gereja Dimana-mana  Penginjilan dimana-mana Terhadap Umat Tuhan.
Yang Perlu saya ketahui Atau kita ketahui bersama bahwa Apakah gereja gereja saat ini dapat menyelamatkan Umat Tuhan Yang darurat kemusnahan Atas Keluarganya, Atas Lahannya Atas Tindakan Represif Dari Penguasa Saat Ini?
Umat Tuhan Saat ini, Jatuh dalam Kemiskinan, Kemusnahan, DITEROR, diintimidasi, Sampai Pada Pengejaran dan menghilangkan nyawa Umat. Apakah Gereja harus diam Malas tau Atas Intimidasi, Teror, Pembunuhan, Ketidakadilan, Kekejaman, Perebutan Hak-hak umat ? Ataukah Menunggu Tuhan Datang untuk Melindungi dan Menyelamatkan kedua kalinya lagi?
Pembangunan Gereja Semacam Perlombaan Semewah-Mewah mungkin Mencari kualitas Bangunan yang megah dipandang Umat, Apakah Umat nya juga SEMEWAH Bangunan? Perlu Mengevaluasi Kembali Jumlah Umat Seluruh Tanah Papua, Berapa banyak umat Dulu dan Berapa Banyak umat saat ini Apakah Semakin berkurang Ataukah Semakin bertambah.
Gereja Mempertahankan Egonya Masing-masing, mempertahankan Dedominasi nya masing-masing, Sama Sekali tidak Melihat Manusia ciptaan Tuhan, Umat' Tuhan Yang membutuhkan Keselamatan mendadak saat ini, Ataukah pandangan Gereja bahwa yang Lenyap Mati atas Membela diri, Membertahakan  Identitas Bangsa adalah Umat Yang Melakukan pelanggaran Atau melakukan Dosa?
c. Sedikit yang bersuara Banyak yang Diam?
Selama ini yang saya ketahui atau kita ketahui bersama Bahwa ada Beberapa Pimpinan Atau beberapa Dedominasi gereja yang Menyuarakan Membelah umatnya  Entah secara Individu dan Juga Secara Organisasi Gereja , Mereka Membelah Umatnya melalui Sikap Sebagai Pimpinan Hamba Tuhan Juga Sikap Bersama Melakukan Berbegai Cara , Entah Melalui Media Lokal, Media Nasional, Media Internasional dan Akun Media Pribadinya Masing-masing, Tidak Cukup Sampai situ Mereka juga Menulis Apa yang terjadi di Papua.

Dalam Pembelaan Umat atas Tindakan Represif Kolonial Itu, Pimpinan Gereja Mulai dibenci dicari Oleh Militer Indonesia, Dipantau dimana-mana Gerak-geriknya Bukan hanya oleh TNI-POLRI Saja Namun, Ada Beberapa Pimpinan Dedominasi juga Mengritik Sikap Hamba Tuhan Yang Membela umatnya Dalam ketertindasan.
Jika Dedominasi Gereja berhasil mendirikan Gerejanya Masing-masing Semewah-Mewah mungkin Apakah Pembangunan Kehidupan Umat Tuhan Juga Semewah gedung? Ataukah Umat Hanya Menjadikan Budak Agar, Melakukan kerja paksa, Memberikan perpuluhan, Persembahan, Dan Dana Penginjilan, Dana Pembangunan Dll, Jika Hamba Tuhan Yang Mengharapkan sumbangan Tiap-tiap Minggu Dari Jemaat atau Umat, Sebentara Kehidupan Ekonomi Umat Sangat Darurat, Hal ini perlu Dikritik Jika Kita sendiri kembali menguras, Menindas, Menakut-nakuti Umat kita, Padahal Tuhan Yesus Sudah Menyelamatkan Umatnya dari kelas-kelas yang menguasai dan Menguras.
d.  Apa Yang Gereja harus Lakukan Demi Menyelamatkan Umat'Tuhan Di Papua
Ketika Gereja Diam Umat Tuhan akan Lenyap Perlahan-lahan Hal ini Sedang Terjadi, Semakin Hari Orang Papua Semakin Berkurang Entah Itu Kemana Mereka Pergi, Tinggalkan Tanah Leluhurnya, tinggalkan Sanak-saudaranya Tinggalkan Gerejanya.
Kemungkinan Yang bisa Kita Katakan Adalah Ini Waktunya Tuhan, Musibah Telah Dijadwalkan Oleh Tuhan, Atau Biasa Juga Mengatakan bahwa Rencana Tuhan,
Pertanyaannya; Kenapa Tidak Selamatkan Sebelum Musibah Itu Melanda Dalam Kehidupannya, apa sebenarnya yang membuat Nyawa Umat Hilang Lenyap, Apakah Meninggal Karena Dibunuh? Apakah Karena Ditabrak, Apakah Masalah Kemiskinan, Kelaparan? Apakah Mungkin Karena Membelah Hak-haknya Lalu ditembak Mati?
Masalah Seperti Itu Harus Diketahui Bahwa Berapa Umat Yang Meninggal Karena Kelaparan, Berapa Umat Mati Dibunuh, Berapa Orang Mati Karena Tidak Berobat Ke rumah Sakit Karena Biayanya Pengobatan Sangat Mahal, Berapa Orang yang Mati Karena Membelah Hak-hak Bangsanya, Berapa Orang yang Mati Karena, Di Intimidasi, Diteror, Trauma Kejahatan. Hal ini perlu diketahui oleh Gereja sebab Mati karena Kejahatan Ula Penguasa adalah Bukan Rencana Tuhan tetapi kejahatan  Penguasa  dan  jangan sampai Salah Taburkan kepublik bahwa Meninggal karena Rencana Tuhan.
Kembali Lagi Perjuangan Yesus, Jika Perjuangan Yesus Kristus Telah Melawan Penguasa Yang Menindas, Melawan Penguasa Yang Menguras, Melawan Militer Roma Gagah Perkasa Demi Umat Atau Rakyat Kecil Yang ditindas Zaman itu, Yesus Yang Kita Kenal adalah Anak Allah Yang Menyelma Menjadi Manusia lahir ditengah-tengah Rakyat Terhina hanya karena Ketidakadilan Diantara Manusia. Perjuangan Yesus  dalam Pandangan Aktivis adalah Seorang Revolusioner Yang Benar-benar Merevolusi, Menggulingkan Kekuasaan  Kerajaan Yang Menjajah Umat Tuhan yang sebenarnya Setara Manusia.


Dilihat dari Perjuangan Yesus Mati demi Umatnya, Apakah Hamba Tuhan Pimpinan Gereja Di Papua Juga harus Berjuang dan Mati Demi Umatnya ?  Berjuang  Membela atau Berjuang Demi Membebaskan Umat Tuhan Di Papua Tidak harus Mati dan disalibkan karena, Tuhan Sudah Lebih Dulu Mati di Kayu Salib.
Hanya diperlukan Saat ini Adalah Bagaimana Memimpin Rakyat dan Mendidik Rakyat  atau Umat untuk Melakukan Perlawanan agar Umat Tuhan Bebas dari keterikatan Penjajahan, Kemiskinan, Kelaparan, Perampasan Lahan, Perampokan Kekayaan Alam Milik Umat. Perlawanan yang Dimaksud Bukan Menggunakan Fisik dan Senjata, ada banyak cara yang sebenarnya dapat mendidik Umat Untuk Melakukan Perlawanan Atas penindasan Penguasa, Contoh Perlawanan itu berupa umat Israel keluar dari Kekuasaan Firaun Apakah Sama hal yang dialami Oleh Orang Papua. Jikalau Berpikir Penjajahan Bangsa Israel Zaman Firaun Sama hal juga Penjajahan Di Papua, Maka Tugas dan Tanggung jawab Hari Ini adalah sebagai berikut.
e.  Tugas Mendadak Pimpinan Gereja  Hari Ini, Besok Sampai Revolusi Papua Lepas Bebas.
Ada Banyak Kisa Perjuangan Yang dicantumkan dalam Alkitab, Kisa atau Sejarah Perjuangan itupun Situasinya Samaa Hal dengan Situasi Yang terjadi Pada Orang Papua Saat ini, Orang Papua Sudah Jatuh Dalam Genosida Sisanya 30-50 Tahun Mendatang Akan Hilang Total, yang akan terjadi Hanya tinggal Cerita bahwa Pulau Papua Dulunya Ditempati Oleh Orang kulit Hitam Ras Malanesia. Sebelum Mengatakan Bahwa; "Itu  Semua Rencana Tuhan" Setidaknya Pimpinan Gereja Harus Memimpin, mendidik Umat Tuhan Didalam Khotbah-Khotba Mingguan di Gereja-Gereja, Di Lembaga Pendidikan, Di Jalan Raya, Di Rumah-Rumah, Mendidik Bagaimana Umat Papua Yang Tersisa ini Keluar Dari Cengraman Kekuasaan Kolonial ini.
Setidaknya Tugas-Gereja hari ini Harus Berpikir Pada Keselamatan Umat Tuhan yang sebentara mengalami Penjajahan, Ketertindasan, Genosida yang terjadi diatas Tanah Papua, Jika Dibiarkan Umat Tuhan Di gusur, di Teror, dibunuh dengan cara yang tidak diinginkan oleh Tuhan APAKAH di Sorga nantiTUHAN AKAN MEMPERTANYAKAN Kepada Pimpinan-pimpinan Gereja atau Tidak ? Saat Penggakiman Nanti?
Masalah Pembunuhan, Penangkapan, Intimidasi, Kekejaman Negara terhadap Umat. Nyata didepan Mata kita, Melihat Tetapi Pura-pura Tidak Lihat, Mendengar Tetapi Pura-pura tidak Mendengar, atau Gereja  Menganggap bahwa kelompok Pengacau yang ditangkap, menganggap Kelompok Tidak Percaya?
 Rakyat yang berada Diatas Pulau Papua adalah Umat Tuhan, Ciptaan Tuhan  Memiliki Kekayaan Alam yang Luar biasa Yang diberikan Oleh Tuhan. Kekayaan itu diambil alih oleh Yang Punya Kuasa, Rakyat menjadi Sasaran Korban Utama.

f. Kenapa Harus Gereja Atau Pimpinan Gereja?
Topik Terakhir ini Sebagai Kesimpulan Bahwa kenapa hari ini saya harus Kritik kepada Gereja Atau Pimpinan gereja? Dan Kenapa Harus Pimpinan Gereja?
Perjuangan atau Pelayanan Keselamatan Umat Tuhan Selama ini yang bertekun Mati-matian Taruhan Njawa, ditangkap, Dikejar, diteror, diintimidasi, sampai Pada DPO,dan ditempak Mati hanyalah Kelompok Gerakan-gerakan Sipil dan Gerakan-gerakan Mahasiswa, dalam gerakan itupun Massa rakyatnya Belum sampai pada akar rumput, masih dalam kelompok dapat dihitung.
Dalam hal itu Gereja sama sekali tidak pedulikan atau tidak berperan dalam Perjuangan untuk keselamatan umat, Karena Di lihat dari  Kekuasaan Massa rakyat ada Pada Gereja dan Bagaimana Gereja Arakan Massa rakyatnya untuk melakukan perlawanan secara Demonstrasi-Demonstrasi, Melakukan perlawanan dengan Massa yang besar adalah kunci Strategis Revolusi.
Gereja Memiliki Jaringan yang kuat dari Pusat hingga Akar Rumput di daerah Pedalaman, didalamnya Gereja juga memiliki Massa rakyatnya yang besar terstruktur, hal ini Pandangan penulis adalah Modal atau kekuatan yang harus Dipakai untuk melakukan perlawanan namun, Modal itu disia-siakan Tengah Penindasan ini.
Modal yang sebenarnya bisa mendidik disia-siakan, korban Kekerasan Negara Dimana-mana, didalam situasi itu menyakinkan umat untuk tetap setia, menjadikan umat sebagai budak pekerja setia demi Pembangunan gereja Menjadikan umat Sebagai karwan tanpa gaji, setiap hari Harus bekerja keras untuk menyumpan atau mempersembahkan dalam setiap Minggu,
Hal itu penulis Tidak harus protes karena Pekerjaan itu akan mendapatkan Upah yang besar, namun perlu juga mendidik dan diperhatikan dalam pandangan Keselamatan hari ini, apakah membiarkan umat ciptaan ini Harus menerima Ketidakadilan, penindasan Kolonial saat ini? Salah satu tanggung jawab para pimpinan gereja harus Melihat secara serius adalah Keselamatan hari ini terhadap Penjajahan, penindasan hari ini.
Jika pimpinan Dedominasi Gereja melihat situasi kejahatan Negara hari ini dan menjadi satu dan menyeruhkan kepada rakyat untuk melakukan perlawanan , saya yakin bahwa penindasan, intimidasi, penjajahan kolonial akan berakhir Lebih cepat karena, Suara Seruan Pimpinan Geraja adalah Merakyat sampai pada akar-akar. Ketidakadilan  Kejahatan, teror adalah tidak menginginkan Oleh Tuhan Maka,  Pimpinan Gereja harus dibutuhkan dalam perjuangan ini, demi Membebaskan Sisa-sisa Manusia Papua atau umat Tuhan, Jika pimpinan gereja berseruh-seruh di jalanan menyampaikan visi Perjuangan Kebebasan umat, siapa yang akan diam ? Umat lebih yakin dan ikut berperan melawan kekuatan kolonial. Ataukah Pimpinan Gereja terbeban hati untuk bersatu dan mengeluarkan Seruan Perlawanan Karena takut Mengorbankan Umat dalam perlawanan?
Korban Sekali dalam Perlawanan Kebebasan Masa depan Rakyat dan anak cucu Lebih Baik daripada kita diam dan musnah perlahan-lahan tanpa melakukan perlawanan. Korban dalam Perjuangan untuk kebebasan Sisa Bangsa ini lebih terhormat daripada kami diam lalu perlahan-lahan musnah dengan berbagai cara.

 Musapun Memimpin Bangsanya Keluar dari Kekuasaan Firaun kenapa Papua tidak bisa?
Ketika melihat kembali perjuangan bangsa Israel dalam penjajahan atas kekuasaan Firaun, Bangsa Israel Sudah mengetahui sebelumnya Tanah yang dijanjikan Tuhan dan akan bebas dari penjajahan di Mesir Namun, tidak ada orang yang belum siap untuk melakukan perlawanan terhadap Firaun dan Lahirlah Musa dan Sampai pada besarnya Musa mulai memperjuangkan Hak-hak Kebebasan atas Rakyatnya, dan musapun menjawab keluh kesah Umat Israel di Mesir saat itu.
Papua Bukan Ada zamann yang dijanjikan untuk seorang hamba Tuhan akan lahir dan memimpin Rakyat ini keluar dari Kolonial Indonesia tetapi, zaman saat ini adalah Zaman Yang harus diperjuangkan oleh kita sendiri, membawakan rakyat ini harus keluar dari kuasa kolonial, Kapitalis, Imperialis dan mendirikan satu negara yang bebas, damai Sejahtera.
Tulisan ini yan bersifat kritik terhadap Gereja atau Pimpinan gereja, tidak bermaksud Menantang tetapi Dengan Adanya kritik- kritik int Dapat Meluangkan Waktu untuk berpikir kembali Apa yang diperjuangkan oleh Hamba Tuhan . Dan tulisan ini, mungkin juga terlalu membujuk, hal itu saya sebagai penulis Mohon maaf karena saya Bukan Sebagai Penasehat Ataupun pembina namun sebagai Rakyat kecil yang selalu bertanya-tanya tentang situasi hari ini membuat saya Harus Kritik.
Demikian (1)
SALAM Revolusi "Persatuan Tanpa Batas Perjuangan Sampai Memang"

Murib holandia 22 Agustus 2019


Comments

Popular posts from this blog

AKSI TRI-KORA ILEGAL ! HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI SOLUSI BAGI RAKYAT PAPUA BARAT

'Aparat Gabungan TNI_POLRI Jayawijaya Melakukan Tindakan Kekerasan Terhadap Camrade STEVEN PEYON [Sekretaris Umum KNPB] Wilayah Sorong Raya' Ini Sebuah Foto Penyiksaan Terhadap Sekum KNPB Sorong Raya. (Sumber: KNPB Sorong) Kronologi Aksi (FRI WEST-PAPUA Kolektif Kota Ambon : """""""""""""""""""""""" Ambon - Kampus Universitas Pati Mura (UMPATI) 19 Desember 2016, Rute Aksi Bertempat di depan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Kampus A Jl . Ir . M .Putehena Poka Ambon. Pukul 10.22 Massa aksi sudah 2 orang yang datang, masa aksi mulai bertambah 3 orang lagi, jumlah masa aksi sudah 5 orang. Pukul 10.35 masa aksi masi menunggu propagandanya yang masih di photo kopi, aksi belum di mulai, suasana kampus di penuhi oleh mahasiswa. Pukul 10.40 ada kedatangan satu anggota kepolisian ke dalam kampus dengan seragam lengkap, patroli ke dalam kampus...

Pernyataan sikap Mahasiswa USTJ Memperingati Hari Pendidikan

PERNYATAAN SIKAP MAHASISWA USTJ Proses lahirnya Universitas Sains dan Teknologi Jayapura berawal dari didirikannya Akademik Tekhnik Pekerjaan Umum (ATPU) pada tanggal 7 Juli 1984 oleh Bapak Izaac Hindom yang saat itu menjabat sebagai gubernur Irian Jaya dan oleh Bapak Ir. As’ary Rumuson yang saat itu menjabat sebagai kepala kantor pekerjaan umum wilayah Irian Jaya. ATPU saat itu mengelola 2 jurusan dengan jenjang diploma, yaitu jurusan teknik mesin dan teknik sipil, merupakan lembaga tinggi teknik pertama yang ada di Irian Jaya.  Berselang tujuh tahun kemudian pada tanggal 22 Juni 1991 di bawah pengelolaan Yayasan Bhinneka Tunggal Ika (YBTI) Jayapura serta ATPU berubah nama menjadi Akademi Teknik Jayapura (ATJ) dan dipimpin oleh direktur Bapak Drs. M. Ali Kastela, M.MT. Perubahan ini dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No : 1386/0/1991.  Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap tenaga keteknikan terutama pada jenjang st...

Mengenal Pemimpin OPM, Pencetus Proklamasi 1 Juli 1971, Brigadir Jenderal Seth J. Rumkorem

Mengenal Pemimpin OPM, Pencetus Proklamasi 1 Juli 1971, Brigadir Jenderal Seth J. Rumkorem _________________________________________________ Oleh: Constantinopel Ruhukail, Producer Majalah Fajar Merdeka dan Pro-Patria di bawah Kementerian Penerangan Pemerintahan Revolusi Sementara Republik Papua Barat(PRS-PB) - Markas Victoria - Nagasawa, Ormu Kecil,  1982. ________________________________________________ Di masa Belanda, Seth Jafet Rumkorem adalah seorang pegawai rendah Maskapai Penerbangan KLM yang beroperasi di Jepang. Ia bekerja di Maskapai ini setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya di PMS KotaRaja, Abepura. Sebagai hasil dari New York Agreement, Indonesia resmi mengambil-alih Papua Barat dari kekuasaan Belanda pada tanggal 1 Mei 1963. Indonesia secara tergesa menggantikan nama wilayah Papua Barat dari Netherlands Nieuw Guinea menjadi Irian Barat, dan melantik Eliezer Jan Bonay sebagai Gubernur Irian Barat. Setelah Papua Barat diambil-alih oleh Pemerintah Rep...