Skip to main content

KRONOLOGI LENGKAP MEY DAY Dan 56 Tahun Aneksasi West Papua


Sumber: Grup Facebook (Koran Kejora)

Yogyakarta (1/5)

Penghadangan, Represi, Pemukulan, dan Perusakan oleh aparat Kepolisian Resor Kota Yogya

karta terhadap massa aksi KAMRAT (Komite Aksi Mayday untuk Rakyat) dalam memperingati Hari Buruh Internasional dan 56 Tahun Aneksasi West Papua.

Pukul 07.00 WIB, massa aksi berkumpul di titik kumpul (Asrama Kamasan) mempersiapkan perlengkapan aksi.

Pukul 09.45 WIB, Massa Aksi bersiap, berbaris keluar Kamasan, Long March menuju Titik Nol KM.

Pukul 10.00 WIB, Kapolresta Yogyakarta, Armaini, menghalangi massa aksi bergerak ke Titik Nol, dengan alasan ada massa tandingan dari ormas Paksi Katon dan FJR. Kapolres bersikeras agar Massa Aksi KAMRAT berpindah lokasi aksi.

Pukul 10.10 WIB, Negosiator, Korlap Aksi dan pendamping hukum dari LBH Yogyakarta melakukan perundingan dengan Kapolres agar Massa Aksi tetap bisa bergerak menuju Titik Nol KM.

Pukul 11.00 WIB, Perundingan berjalan alot dan akhirnya massa aksi berkompromi dan akan berpindah titik aksi di Monumen Tugu Jogja, namun itu juga tidak diterima oleh pihak polisi. Mereka memaksa agar aksi dilakukan di Balaikota Yogyakarta.

Pukul 11.15 WIB, Massa aksi membangun barisan dan tetap bergerak keluar Kamasan, namun dihadang dan dipukuli oleh Sabhara.

Pukul 12.00WIB,B Saling dorong terus terjadi, dan massa aksi berhasil menerobos barikade Sabhara di pagar Kamasan, namun Polisi memblokade jalan Kusumanegara menuju Titik Nol dengan truk polisi. Polisi bernama Armaini juga merusak Ampli Mobil komando KAMRAT

Pukul 12.15 WIB, Saling dorong kembali terjadi dan pemukulan semakin brutal, dan Polisi mulai menembakan gas air mata sehingga massa aksi berhamburan masuk kembali menuju Asrama.

Pukul 13.00 WIB, Massa aksi mengatur barisan lagi di dalam asrama.

Pukul 13.30 WIB, Massa Aksi mencoba keluar lagi, namun lagi-lagi massa aksi direpresi dan dipukuli.

14.00 - WIB, Massa aksi tetap melakukan aksi, menyampaikan orasi politik di depan asrama Kamasan.

15.30 WIB, Aksi berakhir dengan pernyataan sikap.

Korban pemukulan:
1. Jhon Nawipa (21) luka di bibir dan jidat
2. Gasrul (22) ditendang di kemaluan
3. Junior Ireuw (19) Luka di leher
4.Wahyu (20) Dipukul dan dicekik leher
5. Yoseph Sakof (21) Luka di tangan
6. Yulianus degei (21) luka robek di hidung
7. Fabby Pigome (22) Luka di kaki (tulang  kering), dan jidat.
8. Remis Praha 20 Luka di bibir
9. Aris Yeimo 32 Luka di Jidat
10. Imam 21 Luka di Kaki
11. Ali (25) Luka di leher dan pelipis
12. Fatihah (18) Luka di kaki

Kerugian Materil:
1. Ampli Mokom dirusak Polisi.

#Mayday #Jogja

Comments

Popular posts from this blog

Yogyakarta–1 Mei 2019. Aliansi yang tergabung dalam Komite aksi Mayday untuk Rakyat (KAMRAT

Yogyakarta–1 Mei 2019. Aliansi yang tergabung dalam Komite aksi Mayday untuk Rakyat (KAMRAT) hidadang oleh aparatur kepolisian Yogyakarta. Dampak dari prmblokadean jalan yang dilakukan oleh aparat kepolisian mengakibatkan aktivitas warga peguna jalan Kusuma Negara Yogyakarta terganggu. Awalnya, massa aksi hendak melakukan aksi damai dalam bentuk long-march menuju titik Nol (0) Km, sesuai degan surat pemberitahuan aksi yang di berikan kepada pihak kepolisian pada tgl 29 Mei. Anehnya aksi yang baru dimulai lansung dihadang degan alasan titik nol rawan?. Padahal, selain Aliansi kamrade, ada beberapa Aliansi lain yang juga melakukan aksi dalam memeprugati hari buruh Internasional di Titik nol Km. Artinya, jelas bahwa, aparat kepolisian yang Rasis, berdiri sebagai garis depan untuk untuk melindungi kepentingan elit politik borjuasi nasional yang selama ini menindas dan penjajah rakyatnya sendiri. Selain rakyat yang menjadi korban, kepolisian dgn jelas menghancurkan Konstitusi (Pa...