Skip to main content

Tidak Sadar Tanah Dan Rakyanya Dimakan Oleh Predator Oleh Viktor Yeimo

"Pidato Walikota 1 Mey 2019 "Tidak Boleh Ada Negara Dalam Negara"

Tagkapan Juru Bicara Internasional KNPB " Viktor Yeimo" atas Pernyataan Tomy mano
"Tidak boleh ada negara dalam negara dan jangan lagi ada bendera selain Merah Putih," tegas Benhur Tommy Mano peringati 1 Mei kemarin. Sementara, dalam kekuasaan NKRI penduduk asli Port Numbay sudah minoritas (terancam musnah).

Data Catatan Sipil 2015, orang asli Port Numbay yang ada di 14 Kampung hanya tersisa 10.723 (4%) dari total 491.000 (96%)  penduduk di kota Jayapura. Sementara Balai Bahasa Provinsi Papua menemukan Bahasa asli Port Numbay sedang diambang kepunahan. Belum terhitung berapa tanah adat yang tersisah.

Ini realitas dalam NKRI. Jadi kalau para pemimpin tanah Bau O Bwuai, Hollandia, atau Numbay masih bela dan tahan NKRI, maka mereka harus menjamin 20 atau 30 tahun mendatang orang asli Bau O Bwuai masih ada dan berkuasa diatas tanahnya sendiri.

Kondisi yang sama juga sedang terjadi di berbagai daerah di tanah Papua. Akankah orang Papua, tanah dan identitasnya masih akan eksis dalam bingkai NKRI?

Tangkapan Viktor Yeimo
Sumber:https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2012689338858143&id=360669324060161
https://m.kumparan.com/bumi-papua/walikota-jayapura-jangan-ada-negara-dalam-negara-1qzm0KAmaVA

Comments

Popular posts from this blog

AKSI TRI-KORA ILEGAL ! HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI SOLUSI BAGI RAKYAT PAPUA BARAT

'Aparat Gabungan TNI_POLRI Jayawijaya Melakukan Tindakan Kekerasan Terhadap Camrade STEVEN PEYON [Sekretaris Umum KNPB] Wilayah Sorong Raya' Ini Sebuah Foto Penyiksaan Terhadap Sekum KNPB Sorong Raya. (Sumber: KNPB Sorong) Kronologi Aksi (FRI WEST-PAPUA Kolektif Kota Ambon : """""""""""""""""""""""" Ambon - Kampus Universitas Pati Mura (UMPATI) 19 Desember 2016, Rute Aksi Bertempat di depan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Kampus A Jl . Ir . M .Putehena Poka Ambon. Pukul 10.22 Massa aksi sudah 2 orang yang datang, masa aksi mulai bertambah 3 orang lagi, jumlah masa aksi sudah 5 orang. Pukul 10.35 masa aksi masi menunggu propagandanya yang masih di photo kopi, aksi belum di mulai, suasana kampus di penuhi oleh mahasiswa. Pukul 10.40 ada kedatangan satu anggota kepolisian ke dalam kampus dengan seragam lengkap, patroli ke dalam kampus...

Pernyataan sikap Mahasiswa USTJ Memperingati Hari Pendidikan

PERNYATAAN SIKAP MAHASISWA USTJ Proses lahirnya Universitas Sains dan Teknologi Jayapura berawal dari didirikannya Akademik Tekhnik Pekerjaan Umum (ATPU) pada tanggal 7 Juli 1984 oleh Bapak Izaac Hindom yang saat itu menjabat sebagai gubernur Irian Jaya dan oleh Bapak Ir. As’ary Rumuson yang saat itu menjabat sebagai kepala kantor pekerjaan umum wilayah Irian Jaya. ATPU saat itu mengelola 2 jurusan dengan jenjang diploma, yaitu jurusan teknik mesin dan teknik sipil, merupakan lembaga tinggi teknik pertama yang ada di Irian Jaya.  Berselang tujuh tahun kemudian pada tanggal 22 Juni 1991 di bawah pengelolaan Yayasan Bhinneka Tunggal Ika (YBTI) Jayapura serta ATPU berubah nama menjadi Akademi Teknik Jayapura (ATJ) dan dipimpin oleh direktur Bapak Drs. M. Ali Kastela, M.MT. Perubahan ini dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No : 1386/0/1991.  Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap tenaga keteknikan terutama pada jenjang st...

Mengenal Pemimpin OPM, Pencetus Proklamasi 1 Juli 1971, Brigadir Jenderal Seth J. Rumkorem

Mengenal Pemimpin OPM, Pencetus Proklamasi 1 Juli 1971, Brigadir Jenderal Seth J. Rumkorem _________________________________________________ Oleh: Constantinopel Ruhukail, Producer Majalah Fajar Merdeka dan Pro-Patria di bawah Kementerian Penerangan Pemerintahan Revolusi Sementara Republik Papua Barat(PRS-PB) - Markas Victoria - Nagasawa, Ormu Kecil,  1982. ________________________________________________ Di masa Belanda, Seth Jafet Rumkorem adalah seorang pegawai rendah Maskapai Penerbangan KLM yang beroperasi di Jepang. Ia bekerja di Maskapai ini setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya di PMS KotaRaja, Abepura. Sebagai hasil dari New York Agreement, Indonesia resmi mengambil-alih Papua Barat dari kekuasaan Belanda pada tanggal 1 Mei 1963. Indonesia secara tergesa menggantikan nama wilayah Papua Barat dari Netherlands Nieuw Guinea menjadi Irian Barat, dan melantik Eliezer Jan Bonay sebagai Gubernur Irian Barat. Setelah Papua Barat diambil-alih oleh Pemerintah Rep...