Skip to main content

Makna Kemerdekaan Timor Leste Bagi West Papua

Oleh Vicktor Yeimo

Tanggal 28 November 2015, Timor Leste akan merayakan hari Proklamasi kemerdekaanya ke-40, setelah mereka berjuang melepaskan diri dari kolonialisme Portugal dan Indonesia. Sementara, West Papua yang masih dijajah penguasa Indonesia akan memperingati hari manifesto politiknya yang ke 54, pada 1 Desember 2015. Timor Leste dan West Papua adalah dua wilayah yang dianeksasi oleh nafsu ekspansionisme Indonesia. Setelah Timor Leste berhasil mengusir kolonialisme Indonesia tahun 1999 melalui referendum, terbilang 16 tahun mereka membangun bangsa dan negaranya. Apa sebenarnya yang patus dipelajari, dimaknai dan diperjuangkan oleh bangsa Papua saat ini dari Timor Leste?

Pertama, pengalaman perjuangan mengusir kolonial. Timor Leste memiliki nasionalisme ideologis yang menjadi roh bagi perjuangan melawan kolonialisme Indonesia. Itulah yang melandasi jiwa raga mereka dalam merebut kemerdekaannya. Itulah yang membuat mereka sulit dirayu dengan seribu satu program kolonialisme Indonesia. Rakyatnya menjadi subjek perjuangan. Rakyat tunduk dengar pemimpin perjuangan. Rakyat bagai air yang memberi hidup bagi pejuang-pejuang Timor Leste. Rakyatnya percaya, tanpa ragu, pada tujuan perjuangan mereka.

Para pemimpinnya melek teori dan praktek revolusi; para pemimpinnya bersatu dan tunduk di bawa sistem perjuangannya; Mereka lebih mencintai tanah air, lebih dari nyawa mereka, terbukti dengan semboyang "Patria ou Morte! (mati atau tanah air), A Luta Continua! (Terus Barjuang), Resistir E Vencer! (bertahan sampai titik darah penghabisan).

Sementara, pemuda dan mahasiswa belajar menjadi pintar di Portugal dan Indonesia untuk kembali melawan kolonialisme, bukan menjadi pintar untuk tunduk di bawah sistem kolonialisme Indonesia. Merekalah yang melakukan penghapusan struktur-struktur masyarakat kolonial untuk digantikan dengan struktur-struktur baru yang memungkinkan rakyat hidup bebas dari penindasan, penguasaan, dan penghisapan. dan lain sebagainya, sehingga pembebasan dari kolonialisme menjadi kebutuhan bersama rakyat Timor Leste.

Kedua, Karena perjuangan mereka adalah perjuangan ideologis, mereka telah memiliki perspektif pembebasan nasional Timor Leste yang tidak hanya bebas dari kolonialisme Indonesia tetapi pembebasan rakyat seutuhnya. Itulah sebabnya, setelah Timor Leste mengambil alih kedaulatan politik 1999, mereka membangun program-program mendesak agar rakyat dapat berdaulat sendiri. Bayangkan, setelah Timor Leste hancur akibat perang revolusi pra dan pasca referendum, tingkat kesejahteraan berangsur-angsur pulih.

Bayangkan, seperti dilansir dari laman pemerintah Timor Leste, Selasa (28/7) disebutkan bahwa Majalah Global Finance merilis Indeks  Timor-Leste menempati urutan ke-87 dari 184 negara dalam dengan per-kapita PDB (PPP) dari USD10.783. Selain Singapura (3), Brunei (5), Malaysia (ke-55) dan Thailand (ke-85), Timor-Leste menjadi Negara Terkaya Dunia di wilayah Asia Tenggara.

Mereka juga memasuki fase kedaulatan yang mutlak, tidak seperti yang dibayangkan Indonesia melalui propagandanya selama ini. Justru Timor Leste menunjukan sikap kedewasaan bernegara di depan Indonesia, mereka ramah dan hormati Indonesia tanpa mengingat-ingat dosa sejarah Indonesia di Timor Leste. Bukti kemerdekaan Timor Leste bermakna bagi penghormatan dan kesetaraan bangsa-bangsa di dunia.

Bukti kedaulatannya adalah mereka tidak lagi menggunakan bahasa Indonesia, namun bahasa Portugal dan Tenun sebagai bahasa nasional. Makanan pokok mereka bukan lagi nasi, namun diganti dengan jagung. Mata uang "coin centavos" sama nilainya dengan dollar hawai, tidak seperti Indonesia yang sangat jatuh akibat inflasi yang besar. Lingkungan alamnya bersih, dan kesehatannya menjadi prioritas dengan pola dan sistem yang dipakai di Kuba, yakni prioritas pencegahan dari pada pengobatan, tidak seperti di Indonesia. Sementara, pemerintah Timor Leste juga fokus pada pembangunan SDM di berbagai negara.

Ini menjadi renungan bagi rakyat West Papua bahwa merebut kemerdekaan politik dan mengusir kolonialisme adalah jalan satu-satunya untuk membangun peradaban bangsa dan negara yang baik. West Papua adalah wilayah kaya raya yang harus dipertahankan dari para perampok asing dan penjajah Indonesia. Kedaulatan rakyat, atau yang sering kita mimpi menjadi tuan diatas negeri sendiri tidak akan terwujud bila tanah air masih dikuasai sepenuhnya oleh kolonial Indonesia.

Semangat peringatan kemerdekaan Timor Leste ke 40, dan West Papua pada hari manifesto politik, 1 Desember 2015, haruslah menjadi momentum untuk merubah hegemoni kolonial dalam diri anak negeri West Papua. Bahwa, kemerdekaan politik adalah jalan menuju pembebasan nasional West Papua yang seutuhnya. Viva Timor Leste, Viva West Papua.

One People One Soul
Kita Harus Mengakhiri

Victor Yeimo

Comments

Popular posts from this blog

KRONOLOGI LENGKAP MEY DAY Dan 56 Tahun Aneksasi West Papua

Sumber: Grup Facebook (Koran Kejora) Yogyakarta (1/5) Penghadangan, Represi, Pemukulan, dan Perusakan oleh aparat Kepolisian Resor Kota Yogya karta terhadap massa aksi KAMRAT (Komite Aksi Mayday untuk Rakyat) dalam memperingati Hari Buruh Internasional dan 56 Tahun Aneksasi West Papua. Pukul 07.00 WIB, massa aksi berkumpul di titik kumpul (Asrama Kamasan) mempersiapkan perlengkapan aksi. Pukul 09.45 WIB, Massa Aksi bersiap, berbaris keluar Kamasan, Long March menuju Titik Nol KM. Pukul 10.00 WIB, Kapolresta Yogyakarta, Armaini, menghalangi massa aksi bergerak ke Titik Nol, dengan alasan ada massa tandingan dari ormas Paksi Katon dan FJR. Kapolres bersikeras agar Massa Aksi KAMRAT berpindah lokasi aksi. Pukul 10.10 WIB, Negosiator, Korlap Aksi dan pendamping hukum dari LBH Yogyakarta melakukan perundingan dengan Kapolres agar Massa Aksi tetap bisa bergerak menuju Titik Nol KM. Pukul 11.00 WIB, Perundingan berjalan alot dan akhirnya massa aksi berkompromi dan akan be...

JALAN RAYAH PAPUA MERDEKA NABIRE PAPUA

Oleh: Cerpen Abed JALAN RAYAH PAPUA MERDEKA NABIRE PAPUA. *jalan merdeka.? jalan rayah, jalan merderka kota nabire papua sangat ironisnya hanya mengatas namakan jalan besar menjadi jalan papua merdeka. Inspirasi yang sangat jitualisme dan sangat loyalitas sebab ada akibat, tidak ada pertanyaan bagi setiap orang atau masyarakat MEPAGO untuk jalan rayah papua merdeka ini karenakan, 24 jam selalu otomatisme eksistensi naik turung ramai dan,  semua orang heppy. Hingga itu saya duduk di sampin jalan rayah papua berdeka nabire papua. Tiba-tiba ada 1 orang tua lewat depana mata saya lalu, saya panggil dan saya tanyakan dia hallo papak tua saya mau tanya ini io anak bagaimana, kata saya begini pak," jalan rayah papua berdeka ini kapan orang2 karismatik mereka mengatas namakan jalan rayah ini" kata papak tua dua, io anak jalan rayah papua merdeka nabire ini, termasuk saya kita menamakan jalan ini, jadi jalan rayah papua merdeka terus dan hingga hari ini masi ada berlaku mengata...