Skip to main content

SIDANG GUGATAN TERHADAP KAPOLRES MIMIKA: PEMERIKSAAN SAKSI

UPDATE
SIDANG GUGATAN TERHADAP KAPOLRES MIMIKA: PEMERIKSAAN SAKSI

(Timika, 6 Mei 2019) Sidang gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan oleh Sem Asso, anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Timika, terhadap Kapolres Mimika dengan agenda pemeriksaan saksi digelar pagi hari ini di Pengadilan Negeri Kota Timika.

Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme Masyarakat Adat Amungme (LEMASA), Nerius Katagame, dihadirkan oleh penasihat hukum Penggugat pada persidangan. Terungkap bahwa kediaman Sem Asso yang kemudian menjadi sekretariat KNPB adalah wilayah tanah adat Amungme, dan bukannya areal Freeport seperti yang diklaim oleh aparat kepolisian. Bahwa wilayah Mimika adalah milik suku Amungme dan suku Kamoro. Kontrak karya, peta areal konsesi, garis lintang dan bujur wilayah Freeport tidak pernah dikonsultasikan kepada orang Amungme. Kontrak karya pertama Freeport ditandatangani pada tahun 1967 oleh Soeharto tanpa orang Papua, sedangkan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) Papua baru dilaksanakan tahun 1969.

Mengenai wilayah mana yang merupakan areal Freeport, Nerius memberikan tanggapan, “Freeport selalu jalan mau-mau dia sendiri, kami tidak tahu mereka buat seluas apa, kedalaman berapa, kami tidak pernah diberitahu.” Nerius menekankan bahwa wilayah obyek sengketa adalah tanah adat. 

Pihak Tergugat menghadirkan seorang paralegal Freeport, seorang anggota kepolisian, dan seorang anggota TNI sebagai saksi pada persidangan.

Perwakilan Freeport mengakui bahwa wilayah Mimika adalah wilayah suku Amungme dan Komoro, meski kemudian melakukan klaim bahwa obyek sengketa masuk dalam areal Freeport. Ia mengaku tidak tahu mengenai sejarah kontrak karya Freeport maupun perampasan lahan masif yang dilakukan Freeport. Saksi tidak mengetahui apakah ada sikap resmi dari Freeport terkait kasus ini.

Masing-masing anggota Polri dan TNI yang dihadirkan di persidangan memberikan kesaksian tentang penugasan mereka di obyek sengketa sebanyak delapan kali sejak Januari 2019. Diperiksa secara terpisah, mereka mengaku ditugaskan untuk menjaga obyek sengketa, namun menggunakan obyek sengketa untuk keperluan ke kamar kecil. Kedua saksi menegaskan bahwa mereka tidak mendengar perintah dari atasan untuk menjadikan obyek sengketa sebagai pos TNI/Polri.

Koalisi Penegakan Hukum dan HAM untuk Papua,
Veronica Koman

Comments

Popular posts from this blog

Gereja Diam Umat Tuhan Di Ujung Kepunahan.

Umat Tuhan di Papua Semakin Darurat  Kemiskinan, Penindasan, Pengejaran, Intimidasi Sampai pada Kelenyapan Hidup. Umat Tuhan Yang butah Melawan datangnya Penindasan, Kemiskinan, Penjajahan Yang Selalu Mengharapkan, Menanti Mukjizat dari Tuhan. Umat Tuhan Telah Menelan Kasih Yang Sabar " Jika Ditampar Pipi kanan Berikanlah Pipi kiri Mu" jika Lahan Dan Hutan Mu Direbut Berikan Juga Sanak Saudara Agar Habislah Kehidupan Umat Orang Papua, Masalah Keselamatan  Melalui Injil Yang Hidup dan Percaya Kepada Allah Melalui Yesus Kristus Adalah Sudah Diselesaikan Oleh Yesus Sendiri yaitu ; Yesus yang disebut anak Allah Yang dikirim untuk Menyelamatkan Umat dibumi Sekaligus Memberitakan Kepada Umat Manusia Bahwa Injil Tuhan Adalah Jalan Dan Kebenaran Yang Hidup Kekal. Kisah Yesus atau Perjuangan Yesus Telah Selesai, Melawan Para Penjajah di Kerajaan zaman itu dan Telah Selesai Juga Kabar baik itu sampai Pada Ujung Bumi, kenyataannya Kita dapat Melihat Dipelosok Manapun Terdapat Rumah...

Makna Kemerdekaan Timor Leste Bagi West Papua

Oleh Vicktor Yeimo Tanggal 28 November 2015, Timor Leste akan merayakan hari Proklamasi kemerdekaanya ke-40, setelah mereka berjuang melepaskan diri dari kolonialisme Portugal dan Indonesia. Sementara, West Papua yang masih dijajah penguasa Indonesia akan memperingati hari manifesto politiknya yang ke 54, pada 1 Desember 2015. Timor Leste dan West Papua adalah dua wilayah yang dianeksasi oleh nafsu ekspansionisme Indonesia. Setelah Timor Leste berhasil mengusir kolonialisme Indonesia tahun 1999 melalui referendum, terbilang 16 tahun mereka membangun bangsa dan negaranya. Apa sebenarnya yang patus dipelajari, dimaknai dan diperjuangkan oleh bangsa Papua saat ini dari Timor Leste? Pertama, pengalaman perjuangan mengusir kolonial. Timor Leste memiliki nasionalisme ideologis yang menjadi roh bagi perjuangan melawan kolonialisme Indonesia. Itulah yang melandasi jiwa raga mereka dalam merebut kemerdekaannya. Itulah yang membuat mereka sulit dirayu dengan seribu satu program kolonialis...

Mengenal Pemimpin OPM, Pencetus Proklamasi 1 Juli 1971, Brigadir Jenderal Seth J. Rumkorem

Mengenal Pemimpin OPM, Pencetus Proklamasi 1 Juli 1971, Brigadir Jenderal Seth J. Rumkorem _________________________________________________ Oleh: Constantinopel Ruhukail, Producer Majalah Fajar Merdeka dan Pro-Patria di bawah Kementerian Penerangan Pemerintahan Revolusi Sementara Republik Papua Barat(PRS-PB) - Markas Victoria - Nagasawa, Ormu Kecil,  1982. ________________________________________________ Di masa Belanda, Seth Jafet Rumkorem adalah seorang pegawai rendah Maskapai Penerbangan KLM yang beroperasi di Jepang. Ia bekerja di Maskapai ini setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya di PMS KotaRaja, Abepura. Sebagai hasil dari New York Agreement, Indonesia resmi mengambil-alih Papua Barat dari kekuasaan Belanda pada tanggal 1 Mei 1963. Indonesia secara tergesa menggantikan nama wilayah Papua Barat dari Netherlands Nieuw Guinea menjadi Irian Barat, dan melantik Eliezer Jan Bonay sebagai Gubernur Irian Barat. Setelah Papua Barat diambil-alih oleh Pemerintah Rep...