Skip to main content

Posts

Showing posts from 2019

MRP Menjual Tanah Masyarakat Papua Melalui Jalan Trans Papua.

MRP Kurang Analisis yang mendalam Dampak Dari Jalan Trans Papua. Menangkapi Sikap MRP pada tanggal  09 Desember 2019 Menyepakati Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana menyerahkan pembangunan Jalan Trans Papua di beberapa titik rawan kepada TNI. Majelis Rakyat Papua (MRP) menyatakan bahwa hal itu merupakan solusi yang tepat untuk mempercepat pembangunan di Papua. Saya sebagai Anak Papua Kesal Terhadap Majelis Rakyat PAPUA yang Kurang Analisis dampak dari Jalan Trans Papua yang rencananya Dibekap Oleh TNI. Selama ini MRP mengkampanye melalui Media Radio, lisan Tulisan untuk Masyarakat Papua agar Tidak Menjual Tanah sembarang. Maklumat Melarang Menjual Tanah Tetapi, Menyetujui Pembangunan Jalan Trans itu Hal yang tidak masuk Akal karena, Ketika pembongkaran jalan dari satu kampung ke kampung lainnya  otomatis Para Pemodal akan berbondong-bondong membawa uangnya kepada masyarakat Papua. Ketika Jalan Trans itu tidak dibongkar maka, Tanah dan Hu...

Kemanusiaan Itu Harus dihargai Oleh Negara.

Makan kapur Tanpa Pinang dan Siri. Tidak sadar Kita Makan pinang tetapi, Duluan Kapur yang masuk di Mulut, Jangan cerita ke Teman kalau Mulut dan Lidah terbakar. Yang Penting Uang Full di No Rekening,  Perintahkan Anak buah agar, Anak buah Yang Lenyap. Ceritakan Kepada Keluarga Kalau DIA Korban karena, berjuang Demi NKRI. Keberadaan Manusia di Permukaan bumi ini, Berhak untuk Hidup, Berhak untuk memiliki Keluarga, Berhak Untuk Menciptakan Kebahagiaan dalam Keluarga Karena; Manusia adalah Makhluk yang paling Mulia dari Binatang dan  Hewan Yang lainnya. Kebahagiaan ada didalam Keluarga suami, Istri dan Anak-anak. Satu Kelompok keluarga harus diPerhatikan Oleh Negara Karena, Mereka juga Berhak Hidup didalam Negara Ini. Negara Menjadikan Manusia Seperti Hewan Buruan dan Diburu balik. Hal ini Terjadi karena, Ketidak Pahaman akar Masalah . Dari Tanun 1961 Sampai Hari Ini 17 Desember 2019, Berapa Manusia yang Korban Tertembak, baik TNI, TPN-PB dan Masyarakat Papua juga ...

Nduga Yang Tak Terduga

Nduga Yang Tak Terduga Mereka tak manja. Tetap tegar nan kokoh walau tersisih. Mereka tak pinta. Tetap teguh nan pijak walau tercecer. Mereka tak lirih. Tetap usap jiwa walau hati bertubi-tubi di terjang. Hutan jadi rumah, batu jadi bantal, daun jadi makanan. Tiada tenda-tenda yang melindungi mereka dari hujan panas bahkan tak ada pesawat yang angkut di selamatkan Angin menggigit sampai gigil, harapannya di selipkan dalam dinginnya, agar bisa menjemput pulang. Namun tak ada insan mengiba membawa pada pelukan hangat dari beberapa orang yang teriak dari dalam rumah mewah tentang KEADILAN. Hidup sudah menjadi transaksional bagimu. Ada yang mencarimu ketika butuh, ada yang mencarimu karena maunya. Segenap dukamu memuji, setelah menguji hatimu yang teguh. Setiap tangismu di usap oleh media-media, setelah membiarkan alir tangismu terus menyumbat matamu. Nduga yang tak terduga berselimut langit kelam. Tentangmu menjadi sabda haram untuk di kotbahkan. Walaupun jagat raya ini, memb...

Gereja Diam Umat Tuhan Di Ujung Kepunahan.

Umat Tuhan di Papua Semakin Darurat  Kemiskinan, Penindasan, Pengejaran, Intimidasi Sampai pada Kelenyapan Hidup. Umat Tuhan Yang butah Melawan datangnya Penindasan, Kemiskinan, Penjajahan Yang Selalu Mengharapkan, Menanti Mukjizat dari Tuhan. Umat Tuhan Telah Menelan Kasih Yang Sabar " Jika Ditampar Pipi kanan Berikanlah Pipi kiri Mu" jika Lahan Dan Hutan Mu Direbut Berikan Juga Sanak Saudara Agar Habislah Kehidupan Umat Orang Papua, Masalah Keselamatan  Melalui Injil Yang Hidup dan Percaya Kepada Allah Melalui Yesus Kristus Adalah Sudah Diselesaikan Oleh Yesus Sendiri yaitu ; Yesus yang disebut anak Allah Yang dikirim untuk Menyelamatkan Umat dibumi Sekaligus Memberitakan Kepada Umat Manusia Bahwa Injil Tuhan Adalah Jalan Dan Kebenaran Yang Hidup Kekal. Kisah Yesus atau Perjuangan Yesus Telah Selesai, Melawan Para Penjajah di Kerajaan zaman itu dan Telah Selesai Juga Kabar baik itu sampai Pada Ujung Bumi, kenyataannya Kita dapat Melihat Dipelosok Manapun Terdapat Rumah...

Mengenal Pemimpin OPM, Pencetus Proklamasi 1 Juli 1971, Brigadir Jenderal Seth J. Rumkorem

Mengenal Pemimpin OPM, Pencetus Proklamasi 1 Juli 1971, Brigadir Jenderal Seth J. Rumkorem _________________________________________________ Oleh: Constantinopel Ruhukail, Producer Majalah Fajar Merdeka dan Pro-Patria di bawah Kementerian Penerangan Pemerintahan Revolusi Sementara Republik Papua Barat(PRS-PB) - Markas Victoria - Nagasawa, Ormu Kecil,  1982. ________________________________________________ Di masa Belanda, Seth Jafet Rumkorem adalah seorang pegawai rendah Maskapai Penerbangan KLM yang beroperasi di Jepang. Ia bekerja di Maskapai ini setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya di PMS KotaRaja, Abepura. Sebagai hasil dari New York Agreement, Indonesia resmi mengambil-alih Papua Barat dari kekuasaan Belanda pada tanggal 1 Mei 1963. Indonesia secara tergesa menggantikan nama wilayah Papua Barat dari Netherlands Nieuw Guinea menjadi Irian Barat, dan melantik Eliezer Jan Bonay sebagai Gubernur Irian Barat. Setelah Papua Barat diambil-alih oleh Pemerintah Rep...

SIDANG GUGATAN TERHADAP KAPOLRES MIMIKA: PEMERIKSAAN SAKSI

UPDATE SIDANG GUGATAN TERHADAP KAPOLRES MIMIKA: PEMERIKSAAN SAKSI (Timika, 6 Mei 2019) Sidang gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan oleh Sem Asso, anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Timika, terhadap Kapolres Mimika dengan agenda pemeriksaan saksi digelar pagi hari ini di Pengadilan Negeri Kota Timika. Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme Masyarakat Adat Amungme (LEMASA), Nerius Katagame, dihadirkan oleh penasihat hukum Penggugat pada persidangan. Terungkap bahwa kediaman Sem Asso yang kemudian menjadi sekretariat KNPB adalah wilayah tanah adat Amungme, dan bukannya areal Freeport seperti yang diklaim oleh aparat kepolisian. Bahwa wilayah Mimika adalah milik suku Amungme dan suku Kamoro. Kontrak karya, peta areal konsesi, garis lintang dan bujur wilayah Freeport tidak pernah dikonsultasikan kepada orang Amungme. Kontrak karya pertama Freeport ditandatangani pada tahun 1967 oleh Soeharto tanpa orang Papua, sedangkan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) P...

"Bila Aku Papua

"Bila Aku Papua" Oleh: Danial Indrakusuma Bila Aku Papua Badanku akan hitam tak bisa ditembus cahaya kejahatan Rambutku akan hitam bagai hutan lebatku yang tetap lembut saat ditinggal matahari Mataku akan lebih hitam karena aku telah menghirup uap granit dari tubuh pijakan kuda-kudaku Rahangku akan hitam karena harus menyangga gunung-gunung yang selalu diselimuti legam abu-abu tua mendung abadi Bahuku akan hitam layaknya berjuta tahun tegap dibebani malam dinding-dinding bukit Tanganku akan hitam dibakar gua gua emas di selingkaran terjal terjal perut bumiku Demikian lah indahnya hitam karena itu jiwaku akan hitam yang tak pernah meratap lazimnya jiwa yang paham bahwa merdeka adalah sukmaku yang tak pernah terampas bagiku merdeka adalah bintang-bintang timur yang tak goyah tak redup oleh datangnya pagi pagi lah yang menemani bintang bintang timur hasrat merdekaku merdekaku tak boleh dirampas karena merdekaku adalah senjata merdeka bangsaku y...

Begitu Saja, Biar Lengkap, Kita Mati.

Begitu Saja, Biar Lengkap, Kita Mati. Diteruskan dari: Febby Makoma Pigome _________________ Pada musim semi di tahun yang indah itu, aku berada di Meriam. Kebun-kebun penuh bunga brokoli dan ibu papuani diselimuti permadani rumput hijau seperti rahasia bumi yang dipelihatkan kepada surga. Pohon-pohon jeruk dan mangga tampak seperti pengantin perempuan dengan gaun-gaun putih-kuning dan bunga semerbak yang dikirim alam untuk memberi ilham para penyair dan membangkitkan daya khyal. Musim semi indah dimana-mana, tapi lebih indah di pulau Teluk Cendrawasih. Ia adlah semangat yang berkeliaran di keliling bumi, tetapi mondar-mandir di atas pulau Teluk Cendrawasih, berpapasan dengan orang2 sang pegiat pendiam, menyanyikan kidung beranjang bersama sungai-sungai ; mengulang kembali tebaran suci pulau Teluk terhadap ingatan kejayaan dan kemegahan masa silam. Meriam bebas dari lumpur musim dingin dan debu pada musim semi, seperti pramugari yang duduk di tepi sungai menghangatkan kul...

PEMBUNUHAN KARAKTER

PEMBUNUHAN KARAKTER ====================== Anak Papua adalah Generasi penerus dan penentu perkembangan Tanah dan Rakyat Papua ke depan, maka selain pintar, pembentukan karakter yang baik dari masa kecil itu sangat penting. Karena pintar saja tidak cukup tanpa pembentukan karakter yang baik, jika tidak membentuk karakter yang baik dari kecil, maka setelah Dewasa sangat sulit untuk merubah karakter yang  baik. Menurut saya gambar di bawa ini adalah salah satu pembunuhan karakter,karena provesi seorang tentara bukan untuk mengajar siswa tetapi untuk menjaga keutuhan suatu Negara. Walau pun seorang tentara bisa  mengajar, Ia tidak menguasai mata pelajaran yang di ajarkan  kepada siswa/i, suasana pun akan berbeda dari pada Guru yang sebenarnya, siswa akan merasa tidak nyaman untuk belajar,merasa tertekan, merasa takut  DLL. Memang saya juga tidak punya skil untuk mengajar tetapi,hal semacam ini sering terjadi sehingga dampak nya jg kurang baik untuk Anak-ana...

JALAN RAYAH PAPUA MERDEKA NABIRE PAPUA

Oleh: Cerpen Abed JALAN RAYAH PAPUA MERDEKA NABIRE PAPUA. *jalan merdeka.? jalan rayah, jalan merderka kota nabire papua sangat ironisnya hanya mengatas namakan jalan besar menjadi jalan papua merdeka. Inspirasi yang sangat jitualisme dan sangat loyalitas sebab ada akibat, tidak ada pertanyaan bagi setiap orang atau masyarakat MEPAGO untuk jalan rayah papua merdeka ini karenakan, 24 jam selalu otomatisme eksistensi naik turung ramai dan,  semua orang heppy. Hingga itu saya duduk di sampin jalan rayah papua berdeka nabire papua. Tiba-tiba ada 1 orang tua lewat depana mata saya lalu, saya panggil dan saya tanyakan dia hallo papak tua saya mau tanya ini io anak bagaimana, kata saya begini pak," jalan rayah papua berdeka ini kapan orang2 karismatik mereka mengatas namakan jalan rayah ini" kata papak tua dua, io anak jalan rayah papua merdeka nabire ini, termasuk saya kita menamakan jalan ini, jadi jalan rayah papua merdeka terus dan hingga hari ini masi ada berlaku mengata...

Utang Sukarno Melonjak Demi Merebut Papua Barat Dari Belanda

Oleh : Naftall Tipagau Utang Sukarno Melonjak Demi Merebut Papua Barat Dari Belanda Dan Freepot Deal Demi Melunasi Utang Luar Negeri West Papua | Minggu, 05 April 2019 | Sukarno Betapa Gelisah Selama Papua Barat Masih Dibawa Administrasi Belanda, Setelah Mendeklarasikan Tri Komando Rakyat, Sukarno Bertekad Merebut Wilayah Papua Dengan Jalan Apapun: Perang Atau Damai. “Trikomando Berarti Agar Supaya Kita Memasukkan Papua Barat Itu Kedalam Wilayah Kekuasaan Republik Indonesia Dengan Segala Jalan. Pegang Teguh Perkataan Ini: Dengan Segala Jalan!” Seru Sukarno Dalam Pidato “ Merebut Papua Barat Dengan Segala Jalan” Di Depan Mahasiswa Akademi Pembangunan Nasional Yogyakarta, 18 Maret 1962. Selama Merebut Papua Barat, Indonesia Mengalami Krisis Ekonomi Yang Cukup Parah. Indonesia Telah Menanggung Beban Ekonomi Akibat Menasionalisasi Perusahaan Belanda. Beban Indonesia Ini Semakin Berat Dengan Penumpukan Utang Lewat Pembelian Persenjataan Dari Uni Soviet, Demi Merebut Papua Dari ...

Makna Kemerdekaan Timor Leste Bagi West Papua

Oleh Vicktor Yeimo Tanggal 28 November 2015, Timor Leste akan merayakan hari Proklamasi kemerdekaanya ke-40, setelah mereka berjuang melepaskan diri dari kolonialisme Portugal dan Indonesia. Sementara, West Papua yang masih dijajah penguasa Indonesia akan memperingati hari manifesto politiknya yang ke 54, pada 1 Desember 2015. Timor Leste dan West Papua adalah dua wilayah yang dianeksasi oleh nafsu ekspansionisme Indonesia. Setelah Timor Leste berhasil mengusir kolonialisme Indonesia tahun 1999 melalui referendum, terbilang 16 tahun mereka membangun bangsa dan negaranya. Apa sebenarnya yang patus dipelajari, dimaknai dan diperjuangkan oleh bangsa Papua saat ini dari Timor Leste? Pertama, pengalaman perjuangan mengusir kolonial. Timor Leste memiliki nasionalisme ideologis yang menjadi roh bagi perjuangan melawan kolonialisme Indonesia. Itulah yang melandasi jiwa raga mereka dalam merebut kemerdekaannya. Itulah yang membuat mereka sulit dirayu dengan seribu satu program kolonialis...

NADA KEANGKUHAN

Oleh: Gadabi Aleks. NADA KEANGKUHAN. Nyanyian aristokrat di negeri pailit  mengalung merdu dengan irama keangkuhan  dalam nada kesejahteraan  yang tak pernah terwujud Rakyatnya berdandang penuh kegirangan  dalam jiwa yang paling rapuh  di bawah musik otsus  yang di kutik lentik jemari borjuis di atas panggung tirani kejam Kuping kami telah tertutup dengan volume daun rupiah yang tak lagi dengar suara merdeka terbungkam nafsu kebejatan Wahai kau DODI tariklah bassmu pukullah tifamu petiklah ukulelemu alungkan suara kebebasanmu Bersama nyanyian Cendrawasih yang syaduh di atas kilauan sinar alammu yang terpancar emas, nikel, tembaga, uranium dan migas yang dibalut dalam warga seribu pelangi di belantara bumimu yang asrih Gadabi Aleks Tuhar, 05/11/17

Anarkisme dan Hak Atas Penentuan Nasib Sendiri West Papua

Oleh: Veronica  Koman Mengingat masih ada kalangan anarko yang masih enggan mendukung gerakan pembebasan nasional West Papua karena menganggap ini adalah perjuangan statist, berikut ini adalah alasan-alasan mengapa anarkisme yang tidak mendukung gerakan ini justru inkonsisten dengan nilai-nilai anarkisme: 1. Anarki adalah tentang individu anti-otoritarian, juga tentang bagaimana kita manusia yang bebas menentukan nasib sendiri. Anarko yang membantu gerakan pembebasan nasional West Papua bukan sedang membantu West Papua menjadi negara sendiri, namun mendukung West Papua bisa menentukan nasib mereka sendiri: tetap terjajah atau berdiri sendiri. 2. Keresahan kaum anarko anti-statist bahwa ketika nanti "berdiri sendiri" berarti menjadi negara baru maka hal tersebut adalah bentuk penindasan baru tidak sepenuhnya salah maupun benar. Apabila ditarik dari sejarahnya, yang menciptakan batas-batas negara adalah kaum imperialis, masyarakat adat tidak mengenal itu. Kolonialism...

"Saya ngerti, karena saya punya anak"

Update Hari ke 3 Pukul 03.07, 4 Mei 2019 Bunga solidaritas: "Saya ngerti, karena saya punya anak" Beralas aspal, bidang menukik ke bawah, di depan pagar Kemenristekdikti, sebagian kawan terlelap, memulihkan tenaga untuk melanjutkan aksi protes di bawah Tenda Perjuangan untuk Perubahan. Sementara itu, sebagian kawan lainnya begadang menjaga Tenda tetap aman. Meskipun hingga hari ini tidak ada respon dari Menristejdikti, tekad kawan-kawan pemuda-mahasiswa tak surut untuk mendesak tuntutan. Semangat menjadi-jadi,  karena kemarin berdatangan solidaritas untuk Tenda Perjuangan. Kemarin pagi,  baru saja matahari unjuk sinarnya, seorang ibu menghampiri Tenda membawa sekantong  berisi nasi uduk bungkus, kami menerima meski tidak ada dari kami yang mengenalnya. Siang harinya seorang kawan perempuan membawa sekantong roti. Tidak lama kemudian kawan perempuan lainnya membawa sekantong nasi bungkus. Menjelang senja, adalagi seorang kawan laki-laki membawa kompor p...

PENCULIKAN AKTIVIS MAHASISWA UM

RILIS KRONOLOGI. KOALISI MASYARAKAT SIPIL MALANG MENGUTUK PENCULIKAN AKTIVIS MAHASISWA UM YANG DIDUGA DILAKUKAN OLEH APARAT 03 MEI2019 18.30: Saudara Ahmad Kevin Alfirdaus (Kevin), mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berencana berangkat ke agenda diskusi terbuka yang dilaksanakan oleh LPM DIANNS di lobby gedung A Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) Malang yang bertemakan Krisis Ekologi Bukti Luka Ibu Pertiwi. Untuk itu, saudara kevin mengajak rekannya saudara Yesaya untuk bisa hadir di agenda tersebut. 19.00: Sesampai di parkiran lokasi acara, Kevin sempat menelepon panitia acara menanyakan detail lokasi acara. Setelah Kevin mengetahui, Ia sempat mengkonfirmasi menuju lokasi acara yang letaknya sekitar 10 meter. Namun ternyata Kevin tak kunjung datang. Panitia mencoba mencari Kevin di luar gedung dan hanya mendapati kawan Kevin, yaitu Yesaya. Yesaya memberikan informasi kepada panitia, bahwa Kevin diculik. Yesaya memberikan kesaksiannya. Menurutny...

Ancaman Terhadap Korlap Adam Sorry Oleh Polsek Aifat

West Papua News | Kamis 02 Mei 2019 | Pada Rabu,1 Mei 2019 KNPB Maybrat Adakan Aksi Demo Damai Memperingati Hari Aneksasi Papua Kedalam NKRI Di Ibu Kota Kabupaten Maybrat Papua Barat, Demo Damai Yang Di Mediasi Oleh Komite Nasional Papua Barat  (KNPB) Kemudia Masa Aksinya Di Hadang Oleh Aparat Gabungan TNI Dan POLRI, Masa Aksi Di Hadang Pada Dua Titik Antaranya; Titik Pertama Berada Di Ibu Kota Kabupaten Maybrat Mata Jalan Kampung Baho, Masa Aksi Dari Bagian Selatan Mencakup 5 Sektor Terdiri Dari sektor Kisor Raya, Awet Maim, Susumuk, Sabah, Dan Fuog Raya Dapat Hadang Di Tempat Yang Sama Di Yambau Pada Awal Pertama Kali 10 Desember 2018 Memperingati Hari HAM Sedunia. Komite Nasional Papua Barat Wilayah Maybrat Tidak Akan Mundur Satu Langkah Pun Sesuai Dengan Visi KNPB Tatap LAWAN Dan Mengusir Penjajahan Kolonial Indonesia Yang Harus Angkat Kaki Dari Tanah West Papua Barat. Kemudian Ancaman Dari POLSEK AIFAT Kepada Kordinator Lapangan Adam Sorry Bahwa Dia Akan Di Kejar W...

Penderitaan Buruh Dalam Negara Demokrasi NKRI

Sarinah menulis (May 2, 2015 at 3:01am) Orasi saya tadi siang: Kawan-kawan tahu, pernah ada kejadian, seorang buruh perempuan yang mengandung 9 bulan masih bekerja shift 3. Ia melahirkan di kamar mandi tanpa sepengetahuan pengusaha. Ada seorang buruh yang mengalami kecelakaan motor karena ia melihat barang yang tidak bisa ia beli di pinggir jalan. Apa itu? Itu buah anggur. Atau, ada buruh outsourcing di Batam yang upahnya hanya Rp. 800 ribu, sementara harga 1 kaos yang dia produksi harganya Rp. 1,4 juta. Kita tahu buruh menderita, kaum intelektual tahu buruh menderita. Tapi, banyak yang tidak tahu bagaimana detail-detail penderitaan buruh. Dan, buruh dibuat untuk menderita perasaan rendah diri, perasaan inferiority complex. Dibuat berpikir bahwa menuntut itu sama dengan tidak tahu diri. Ketika buruh menuntut upah sebesar 3 juta, ia dianggap tidak tahu diri. Tapi, kapitalis tidak pernah menjelaskan berapa keuntungan perusahaan. Buruh ditakut-takuti bahwa kalau mereka menuntut maka ...

Tidak Sadar Tanah Dan Rakyanya Dimakan Oleh Predator Oleh Viktor Yeimo

"Pidato Walikota 1 Mey 2019 "Tidak Boleh Ada Negara Dalam Negara" Tagkapan Juru Bicara Internasional KNPB " Viktor Yeimo" atas Pernyataan Tomy mano "Tidak boleh ada negara dalam negara dan jangan lagi ada bendera selain Merah Putih," tegas Benhur Tommy Mano peringati 1 Mei kemarin. Sementara, dalam kekuasaan NKRI penduduk asli Port Numbay sudah minoritas (terancam musnah). Data Catatan Sipil 2015, orang asli Port Numbay yang ada di 14 Kampung hanya tersisa 10.723 (4%) dari total 491.000 (96%)  penduduk di kota Jayapura. Sementara Balai Bahasa Provinsi Papua menemukan Bahasa asli Port Numbay sedang diambang kepunahan. Belum terhitung berapa tanah adat yang tersisah. Ini realitas dalam NKRI. Jadi kalau para pemimpin tanah Bau O Bwuai, Hollandia, atau Numbay masih bela dan tahan NKRI, maka mereka harus menjamin 20 atau 30 tahun mendatang orang asli Bau O Bwuai masih ada dan berkuasa diatas tanahnya sendiri. Kondisi yang sama juga sedang terja...

Ancaman Terhadap Korlap Adam Sorry Oleh Polsek Aifat

West Papua News | Kamis 02 Mei 2019 | Pada Rabu,1 Mei 2019 KNPB Maybrat Adakan Aksi Demo Damai Memperingati Hari Aneksasi Papua Kedalam NKRI Di Ibu Kota Kabupaten Maybrat Papua Barat, Demo Damai Yang Di Mediasi Oleh Komite Nasional Papua Barat  (KNPB) Kemudia Masa Aksinya Di Hadang Oleh Aparat Gabungan TNI Dan POLRI, Masa Aksi Di Hadang Pada Dua Titik Antaranya; Titik Pertama Berada Di Ibu Kota Kabupaten Maybrat Mata Jalan Kampung Baho, Masa Aksi Dari Bagian Selatan Mencakup 5 Sektor Terdiri Dari sektor Kisor Raya, Awet Maim, Susumuk, Sabah, Dan Fuog Raya Dapat Hadang Di Tempat Yang Sama Di Yambau Pada Awal Pertama Kali 10 Desember 2018 Memperingati Hari HAM Sedunia. Komite Nasional Papua Barat Wilayah Maybrat Tidak Akan Mundur Satu Langkah Pun Sesuai Dengan Visi KNPB Tatap LAWAN Dan Mengusir Penjajahan Kolonial Indonesia Yang Harus Angkat Kaki Dari Tanah West Papua Barat. Kemudian Ancaman Dari POLSEK AIFAT Kepada Kordinator Lapangan Tuan Adam Sorry Bahwa Dia Akan Di Kejar...

Pernyataan sikap Mahasiswa USTJ Memperingati Hari Pendidikan

PERNYATAAN SIKAP MAHASISWA USTJ Proses lahirnya Universitas Sains dan Teknologi Jayapura berawal dari didirikannya Akademik Tekhnik Pekerjaan Umum (ATPU) pada tanggal 7 Juli 1984 oleh Bapak Izaac Hindom yang saat itu menjabat sebagai gubernur Irian Jaya dan oleh Bapak Ir. As’ary Rumuson yang saat itu menjabat sebagai kepala kantor pekerjaan umum wilayah Irian Jaya. ATPU saat itu mengelola 2 jurusan dengan jenjang diploma, yaitu jurusan teknik mesin dan teknik sipil, merupakan lembaga tinggi teknik pertama yang ada di Irian Jaya.  Berselang tujuh tahun kemudian pada tanggal 22 Juni 1991 di bawah pengelolaan Yayasan Bhinneka Tunggal Ika (YBTI) Jayapura serta ATPU berubah nama menjadi Akademi Teknik Jayapura (ATJ) dan dipimpin oleh direktur Bapak Drs. M. Ali Kastela, M.MT. Perubahan ini dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No : 1386/0/1991.  Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap tenaga keteknikan terutama pada jenjang st...

Yogyakarta–1 Mei 2019. Aliansi yang tergabung dalam Komite aksi Mayday untuk Rakyat (KAMRAT

Yogyakarta–1 Mei 2019. Aliansi yang tergabung dalam Komite aksi Mayday untuk Rakyat (KAMRAT) hidadang oleh aparatur kepolisian Yogyakarta. Dampak dari prmblokadean jalan yang dilakukan oleh aparat kepolisian mengakibatkan aktivitas warga peguna jalan Kusuma Negara Yogyakarta terganggu. Awalnya, massa aksi hendak melakukan aksi damai dalam bentuk long-march menuju titik Nol (0) Km, sesuai degan surat pemberitahuan aksi yang di berikan kepada pihak kepolisian pada tgl 29 Mei. Anehnya aksi yang baru dimulai lansung dihadang degan alasan titik nol rawan?. Padahal, selain Aliansi kamrade, ada beberapa Aliansi lain yang juga melakukan aksi dalam memeprugati hari buruh Internasional di Titik nol Km. Artinya, jelas bahwa, aparat kepolisian yang Rasis, berdiri sebagai garis depan untuk untuk melindungi kepentingan elit politik borjuasi nasional yang selama ini menindas dan penjajah rakyatnya sendiri. Selain rakyat yang menjadi korban, kepolisian dgn jelas menghancurkan Konstitusi (Pa...

PERJUANGAN PAPUA MERDEKA HARUS DI BANGUN DARI DALAM KELUAR, BUKAN DARI LUAR KEDALAM.

Pesan Ketua KNPB Pusat, Tuan Yoka Agus Kossay. IRAMA PERJUANGAN PAPUA MERDEKA HARUS DI BANGUN DARI DALAM KELUAR, BUKAN DARI LUAR KEDALAM. West Papua | Kamis 02 Mei 2019 | Rabu 1 Mei 2019 Pukul 10 Waktu Papua Barat Aparat Keamanan TNI Kolonial Indonesia Secara Resmi Meresmikan Kantor Pos Koramil Distrik Heram Yang Selama Ini TNI Bangun Di Depan Asrama Uncen Unit VI Yang Merupakan Sekretariat KNPB Pusat, Dengan Demikian Ruang Bergerakan KNPB Semakin Bersempit, Sehingga Kami Harap Semua Diplomat OPM TPNPB Dan ULMWP Dorong Perjuangan Di Luar Negeri Sesuai Realita Penindasan Penguasa Kolonial Indonesia Terhadap Rakyat Papua Barat Jangan Kita Dorong Perjuangan Ikuti Saran Negara-Negara Pendukung Dengan Kondisi Perjuangan Di Luar Negeri, Karena Negara-Negara Pendukung Semua Juga Kepentingan Ekonomi Politik Di Papua Sehingga Yang Perlu Kita Ikuti, Ikuti Dan Padukan Dengan Kondisi Perjuangan Di Dalam Negeri Jangan Taruh Ukuran Perjuangan Itu Di Luar Negeri, Bila Kita Taruh Ukuran Perj...

Koalisi Masyarakat SIPIL Kota Bandung Kecam Tindakan Aparat Keamanan (Polri dan TNI) dalam Aksi May Day Bandung 2019

Aksi May Day di Kota Bandung telah diwarnai dengan tindakan sewenang-wenang aparat keamanan. Polri dan TNI telah membubarkan paksa massa aksi dengan memukul secara mambabi buta tanpa perlawanan. Tak hanya itu mereka juga menangkap, mengumpulkan, menelanjangi, menyuruh jalan jongkok satu demi satu, menggunduli, mengecat tubuh, serta mempermalukan massa aksi di depan umum. Sebelum pemukulan terjadi pada 09:00 WIB, massa aksi berkumpul di kawasan Cikapayang, Dago. Kemudian pada pukul 10:00 mereka bergerak menuju Monumen Juang, Jawa Barat. Namun saat dalam perjalanan sekitar pukul 11.00 WIB tepatnya di jalan Bagusrangin, massa dihadang aparat keamanan. Mereka dipukul hingga mengalami luka dan sobek di kepala. Sebanyak delapan orang di antaranya ditangkap dan dikurung di salah satu sekolah di kawasan tersebut. Tak hanya itu, dua jurnalis foto (Reza dan Prima) mengalami kekerasan dari aparat Kepolisian. Reza dianiaya oleh aparat dengan ditendang dan diinjak, hingga mengalami cedera....