Skip to main content

Aksi Itu BUKAN SEKEDAR MENYAMPAIKAN ASPIRASI!


Catatan Camrarada
Facebook Di share oleh Bob dan beberapa Katanya

Aksi Itu BUKAN SEKEDAR MENYAMPAIKAN ASPIRASI!

DI tengah situasi hiruk pikuk di depan pengadilan, seorang polisi berseragam intel mendekatiku dan berbicara setengah berbisik, "Mas, sebaiknya aksinya di sudahi saja. Kalau begini terus, Jaksa bisa ketakutan dan dia nggak mau datang. Bisa ditunda lagi sidang. Ini pesan dari Pak Kasat. Sebentar nanti beliau (Pak Kasat) datang."
Selepas itu, aku langsung pergi meninggalkan massa pada titik di mana aku masih tetap bisa memgawasinya. Aku memang tidak bisa membubarkan massa begitu saja dengan pertimbangan; aku bukan korlap. Massa spontan membangun barisannya sendiri. Yang bisa kulakukan justru mengawasi massa jika terjadi sesuatu kepada mereka, tindakan represif misalnya.
Hingga dluhur, adzan menggema, massa mengakhiri aksinya. Aku tengah asyik merokok di ruang 'smooking area' pengadilan negeri. Salah seorang pimpinan polisi menghampiriku. Dengan alasan ngajak ngopi, ia membawaku ke arah kantin pengadilan. Ternyata tutup. Kami ngobrol di parkiran. "Kamu itu memang tidak pernah bisa disalahkan. Maunya benar terus. Banyak juga kawan2mu -yang sudah insyaf- ngomong begitu!" katanya dalam nada dingin. "Persoalannya bukan salah dan benar, tapi ini soal prinsip. Selama aku yakin akan prinsipku, itulah yang bakal kujalani," jawabku.
"Nah kayak ini," katanya lagi. "Kalian itu kan mengawal sidang? Kenapa.jadi ramai begini. Ini sudah aksi, dan kamu tidak buat pemberitahuan. Kalau aku mau, aku bisa bubarin itu. Kamu itu berpendidikan, mustinya bisa membedakan! Aksi itu menyampaikan aspirasi!"
Blast! Sampai di sini aku sudah malas untuk melanjutkan diskusi. Ya, kalau cuma menyampaikan aspirasi, ngapain pake aksi? Surat atau korespondensi bisa saja dilakukan. Menurutku aksi tidak cuma sekedar menyampaikan aspirasi. Aksi adalah ruang bagi massa untuk melatih keberanian dan mengerat keradikalisasian. Aksi adalah alat ekspresi massa. Aksi adalah medan berlatih untuk revolusioner! AKSI HARUS POLITIS!

Comments

Popular posts from this blog

AKSI TRI-KORA ILEGAL ! HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI SOLUSI BAGI RAKYAT PAPUA BARAT

'Aparat Gabungan TNI_POLRI Jayawijaya Melakukan Tindakan Kekerasan Terhadap Camrade STEVEN PEYON [Sekretaris Umum KNPB] Wilayah Sorong Raya' Ini Sebuah Foto Penyiksaan Terhadap Sekum KNPB Sorong Raya. (Sumber: KNPB Sorong) Kronologi Aksi (FRI WEST-PAPUA Kolektif Kota Ambon : """""""""""""""""""""""" Ambon - Kampus Universitas Pati Mura (UMPATI) 19 Desember 2016, Rute Aksi Bertempat di depan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Kampus A Jl . Ir . M .Putehena Poka Ambon. Pukul 10.22 Massa aksi sudah 2 orang yang datang, masa aksi mulai bertambah 3 orang lagi, jumlah masa aksi sudah 5 orang. Pukul 10.35 masa aksi masi menunggu propagandanya yang masih di photo kopi, aksi belum di mulai, suasana kampus di penuhi oleh mahasiswa. Pukul 10.40 ada kedatangan satu anggota kepolisian ke dalam kampus dengan seragam lengkap, patroli ke dalam kampus...

Pernyataan sikap Mahasiswa USTJ Memperingati Hari Pendidikan

PERNYATAAN SIKAP MAHASISWA USTJ Proses lahirnya Universitas Sains dan Teknologi Jayapura berawal dari didirikannya Akademik Tekhnik Pekerjaan Umum (ATPU) pada tanggal 7 Juli 1984 oleh Bapak Izaac Hindom yang saat itu menjabat sebagai gubernur Irian Jaya dan oleh Bapak Ir. As’ary Rumuson yang saat itu menjabat sebagai kepala kantor pekerjaan umum wilayah Irian Jaya. ATPU saat itu mengelola 2 jurusan dengan jenjang diploma, yaitu jurusan teknik mesin dan teknik sipil, merupakan lembaga tinggi teknik pertama yang ada di Irian Jaya.  Berselang tujuh tahun kemudian pada tanggal 22 Juni 1991 di bawah pengelolaan Yayasan Bhinneka Tunggal Ika (YBTI) Jayapura serta ATPU berubah nama menjadi Akademi Teknik Jayapura (ATJ) dan dipimpin oleh direktur Bapak Drs. M. Ali Kastela, M.MT. Perubahan ini dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No : 1386/0/1991.  Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap tenaga keteknikan terutama pada jenjang st...

Mengenal Pemimpin OPM, Pencetus Proklamasi 1 Juli 1971, Brigadir Jenderal Seth J. Rumkorem

Mengenal Pemimpin OPM, Pencetus Proklamasi 1 Juli 1971, Brigadir Jenderal Seth J. Rumkorem _________________________________________________ Oleh: Constantinopel Ruhukail, Producer Majalah Fajar Merdeka dan Pro-Patria di bawah Kementerian Penerangan Pemerintahan Revolusi Sementara Republik Papua Barat(PRS-PB) - Markas Victoria - Nagasawa, Ormu Kecil,  1982. ________________________________________________ Di masa Belanda, Seth Jafet Rumkorem adalah seorang pegawai rendah Maskapai Penerbangan KLM yang beroperasi di Jepang. Ia bekerja di Maskapai ini setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya di PMS KotaRaja, Abepura. Sebagai hasil dari New York Agreement, Indonesia resmi mengambil-alih Papua Barat dari kekuasaan Belanda pada tanggal 1 Mei 1963. Indonesia secara tergesa menggantikan nama wilayah Papua Barat dari Netherlands Nieuw Guinea menjadi Irian Barat, dan melantik Eliezer Jan Bonay sebagai Gubernur Irian Barat. Setelah Papua Barat diambil-alih oleh Pemerintah Rep...