Oleh: Rudhy Pravda
Kebatinan Dari Manusia Yang Sama :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=269457450135556&id=100012139095631
Ibu Dan Bapak ku tak ada di negeri Malenisia Bangsa West-Papua, tetapi kebatinan yang terasa karena sama Senasib sejak lahir dari kandungan kerahiman manusia (Yang Takzim Cinta) menjadi manusia malang di tengah hiruk-pikuk lingkungan penuh Angkara murka. Darah yang merah penuh makna di caplok manusia (Soe) sejak lahir belum terpengangah memahami dunia yang terselimuti dari tirai penindasan hingga tau hati dan menjiwai kehidupan ini.
Keluarga ku tidak ada di Bangsa WEST-PAPUA, yang di bunuh, di penjara, di jajah berpuluh tahun lamanya karena persoalan kehidupan yang keistemawaan tak dapat di tandingi oleh negeri INDONESIA.
Perempuan sanak-famili, adik kandung bahkan sepupu pun mungkin tak ada di sana, tetapi kebatinan yang sama terasa peluh menderita akibat di raut mimpi perburuan dan pemerkosaan oleh serdadu bersenapan.
Ini soal apa, tak ada segumpal daging sentimental rasis, seuntai kata perbedaan, tetapi satu .. satu kehendak kebatinan itulah jiwa kemanusiaan tak dapat lagi di bendung kegeloraan untuk melawan dan menghadang.
Tak ada iman yang dapat di goyahkan dari kerumunan manusia saleh dan suci apalagi manusia itu sudah sejak sediakala adalah manusia yang tak jenuh-bosan melawan keimingan janji kesejahteraan bahkan sampai letupan suara dari mulut 7 ekor serigala tentang kemerdekaan.
Tentang Kebatinan aku ucapkan kehormatan karena kita satu jalan di atas rell kebenaran sejarah, dan tapak melintang melawan kebatinan kita yang di obrak-abrik oleh Angkara murka.
Kebatinan Dari Manusia Yang Sama :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=269457450135556&id=100012139095631
Ibu Dan Bapak ku tak ada di negeri Malenisia Bangsa West-Papua, tetapi kebatinan yang terasa karena sama Senasib sejak lahir dari kandungan kerahiman manusia (Yang Takzim Cinta) menjadi manusia malang di tengah hiruk-pikuk lingkungan penuh Angkara murka. Darah yang merah penuh makna di caplok manusia (Soe) sejak lahir belum terpengangah memahami dunia yang terselimuti dari tirai penindasan hingga tau hati dan menjiwai kehidupan ini.
Keluarga ku tidak ada di Bangsa WEST-PAPUA, yang di bunuh, di penjara, di jajah berpuluh tahun lamanya karena persoalan kehidupan yang keistemawaan tak dapat di tandingi oleh negeri INDONESIA.
Perempuan sanak-famili, adik kandung bahkan sepupu pun mungkin tak ada di sana, tetapi kebatinan yang sama terasa peluh menderita akibat di raut mimpi perburuan dan pemerkosaan oleh serdadu bersenapan.
Ini soal apa, tak ada segumpal daging sentimental rasis, seuntai kata perbedaan, tetapi satu .. satu kehendak kebatinan itulah jiwa kemanusiaan tak dapat lagi di bendung kegeloraan untuk melawan dan menghadang.
Tak ada iman yang dapat di goyahkan dari kerumunan manusia saleh dan suci apalagi manusia itu sudah sejak sediakala adalah manusia yang tak jenuh-bosan melawan keimingan janji kesejahteraan bahkan sampai letupan suara dari mulut 7 ekor serigala tentang kemerdekaan.
Tentang Kebatinan aku ucapkan kehormatan karena kita satu jalan di atas rell kebenaran sejarah, dan tapak melintang melawan kebatinan kita yang di obrak-abrik oleh Angkara murka.
Comments