Skip to main content

Mengambil hikmahnya hari ini

Oleh: Rudhy Pravda
 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=269427400138561&id=100012139095631
19 December 2016
Situasi :Mengambil hikmahnya hari ini :

1. Gerakan kita adalah gerakan kemanusiaan dan seharusnya solidaritas kita lebih tinggi nilainya dari kenasionalisme kita bersama.

2. Masa aksi yang kurang lebih 524 orang di tangkap dan bahkan ada yang di jaga-jaga oleh TNI-POLRI Sehingga mental perjuangan tidak bisa di bumikan hari ini, Masi ada waktunya untuk menggelar aksi pada hari-hari mendatang.

3. Hanya sebagian kecil LBH Dan Media dapat meliput aksi kita dan sebagian besar Media kebanyakan tidak bisa mempublikasikan karena di bawah naungan Negara Dan Penjagaan ketat oleh Aparatur TNI-POLRI Di ancam dan tidak di inginkan meliput tetapi kita masi punya waktu untuk menjahit kekuatan Aliansi Media Dan LBH Pro_Demokrasi.

4.PBB Meski sudah mengeluarkan Resolusi/sudah ada resolusi konsultan dewan politik dan HAM Tetapi belum tentu bisa menjadi ukuran Kemenangan Bangsa West-Papua bila tidak ada keterlibatan Full anggota ULMWP Masuk Dalam MSG.

6. Mental kita dan budaya melawan kita tidak seharusnya surut membudak dan demoralisasi dari program perjuangan Idiologi-Politik dan gerakan solidaritas, karena upaya melatih mental itu menunjukan bahwa kita sangat mengutuk mental penjajah dan deklonialisasi, desabotase terhadap hak bangsa WEST-PAPUA.

Comments

Popular posts from this blog

KRONOLOGI LENGKAP MEY DAY Dan 56 Tahun Aneksasi West Papua

Sumber: Grup Facebook (Koran Kejora) Yogyakarta (1/5) Penghadangan, Represi, Pemukulan, dan Perusakan oleh aparat Kepolisian Resor Kota Yogya karta terhadap massa aksi KAMRAT (Komite Aksi Mayday untuk Rakyat) dalam memperingati Hari Buruh Internasional dan 56 Tahun Aneksasi West Papua. Pukul 07.00 WIB, massa aksi berkumpul di titik kumpul (Asrama Kamasan) mempersiapkan perlengkapan aksi. Pukul 09.45 WIB, Massa Aksi bersiap, berbaris keluar Kamasan, Long March menuju Titik Nol KM. Pukul 10.00 WIB, Kapolresta Yogyakarta, Armaini, menghalangi massa aksi bergerak ke Titik Nol, dengan alasan ada massa tandingan dari ormas Paksi Katon dan FJR. Kapolres bersikeras agar Massa Aksi KAMRAT berpindah lokasi aksi. Pukul 10.10 WIB, Negosiator, Korlap Aksi dan pendamping hukum dari LBH Yogyakarta melakukan perundingan dengan Kapolres agar Massa Aksi tetap bisa bergerak menuju Titik Nol KM. Pukul 11.00 WIB, Perundingan berjalan alot dan akhirnya massa aksi berkompromi dan akan be...

Yogyakarta–1 Mei 2019. Aliansi yang tergabung dalam Komite aksi Mayday untuk Rakyat (KAMRAT

Yogyakarta–1 Mei 2019. Aliansi yang tergabung dalam Komite aksi Mayday untuk Rakyat (KAMRAT) hidadang oleh aparatur kepolisian Yogyakarta. Dampak dari prmblokadean jalan yang dilakukan oleh aparat kepolisian mengakibatkan aktivitas warga peguna jalan Kusuma Negara Yogyakarta terganggu. Awalnya, massa aksi hendak melakukan aksi damai dalam bentuk long-march menuju titik Nol (0) Km, sesuai degan surat pemberitahuan aksi yang di berikan kepada pihak kepolisian pada tgl 29 Mei. Anehnya aksi yang baru dimulai lansung dihadang degan alasan titik nol rawan?. Padahal, selain Aliansi kamrade, ada beberapa Aliansi lain yang juga melakukan aksi dalam memeprugati hari buruh Internasional di Titik nol Km. Artinya, jelas bahwa, aparat kepolisian yang Rasis, berdiri sebagai garis depan untuk untuk melindungi kepentingan elit politik borjuasi nasional yang selama ini menindas dan penjajah rakyatnya sendiri. Selain rakyat yang menjadi korban, kepolisian dgn jelas menghancurkan Konstitusi (Pa...